Kamis, 26 Desember 2013

Gerimis Tak Menyurutkan Diskusi Buku Tumi Mit Kota

Oleh Admin Lampungupdate

TAK banyak orang yang mengetahui bahwa Lampung kaya akan sastra. Pelbagai karya sastra, mulai dari puisi hingga novel, telah banyak diterbitkan oleh penulis-penulis Lampung. Dari sedemikian banyak pusi, novel, atau pun cerita pendek (cerpen) yang telah diterbitkan menggunakan bahasa Lampung. Bagi masyarakat Lampung, karya sastra berbahasa daerah, khususnya bahasa Lampung, masih asing untuk dibaca.

DISKUSI. Suasana Diskusi Buku Tumi Mit Kota karya Udo Z Karzi dan
Elly Dharmawanti di Lapa Kopi Lampung, Bandar Lampung, Minggu,
22 Desember 2013.
Namun, tetap ada penulis yang nekat menulis karya sastranya menggunakan bahasa Lampung. Ada Udo Z Karzi dan Elly Dharmawanti yang nekat menulis cerpen berbahasa Lampung. Mereka berdua menulis kumpulan cerita buntak (kumpulan cerpen, red) berjudul Tumi Mit Kota (Tumi Pergi ke Kota).

Untuk mengapresiasi Tumi Mit Kota, LampungUpdate bersama BebalahLeppung beberapa waktu lalu mengadakan diskusi buku di Lapa Kopi Lampung (22/12/13). Dalam diskusi buku ini, Udo Z Karzi dan Elly Dharmawanti dihadirkan untuk mendidkusikan isi kumpulan cerita buntak yang mereka tulis. Dalam diskusi buku tersebut, juga hadir masyarakat pecinta buku Lampung dan komunitas pecinta sastra Lampung.

Gerimis yang turun saat diskusi buku ini tidak menyurutkan diskusi trotoar yang terasa istimewa ini. Pertama, diskusi buku ini istimewa karena Lapa Kopi Lampung khusus buka pada saat diskusi, padahal biasanya mereka tutup setiap malam Senin. Kedua, diskusi ini istimewa karena dilakukan saat hari Ibu 22 Desember. Dan ketiga, diskusi ini terasa istimewa karena dihadiri pula Fitri Yani, penulis kumpulan puisi berjudul Suluh (juga berbahasa Lampung).

Dalam diskusi yang dimulai dari pukul delapan malam hingga pukul sebelas malam ini, para peserta diskusi menyambut baik kehadiran kumpulan cerpen Tumi Mit Kota. Mereka merasa buku kumpulan cerpen ini ini merupakan awal kebangkitan sastra berbahasa Lampung. Mereka juga merasa bahwa kumpulan cerpen Tumi Mit Kota dapat dijadikan media belajar bahasa Lampung. n

Sumber: Lampungupdate.com, Kamis, 26 Desember 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar