Kamis, 22 September 2016

Tinjauan Kritis Reklamasi Teluk Lampung


Judul: Tinjauan Kritis Reklamasi Teluk Lampung
Editor: Udo Z Karzi
Penulis: Ali Rukman, Ansori, Bambang Suryadi, Dedy Hermawan, Devi Arnita, Faruk Rahman,  Guntur Subing, H.S. Tisnanta, Iwan Nurdin, Hendrik Adiansyah, Alian Setiadi, Muchlas, Reynaldo Sitanggang, Wahrul Fauzi Silalahi, Wiyadi, Yusdiyanto
Penerbit: Pustaka LaBRAK dan Kopi Institute
Cetakan: I, September 2016
ISBN: 978-602-74519-1-9
Tebal: 14 cm x 21 cm

Kota Bandar Lampung -- dulu bernama Kotamadya Tanjungkarang Telukbetung karena terbentuk dari dua kota kembar Tanjungkarang dan Telukbetung -- sesungguhnya perpaduan wilayah yang asyik: laut-pantai dan bukit-ngarai. Sebuah kota yang eksotis sebenarnya. IHarmoni alam yang luar biasa ini yang dianugerahkan Yang Maha Pencipta kepada Kota Tapis Berseri.

***

Lama menghilang, tiba-tiba menyeruak lagi kisah lara tentang reklamasi. Kita pun kembali berpolemik.


Kamis, 01 September 2016

Menulis dan Membukukan Lampung Barat

Sekincau (FOTO: BUDHI MARTA UTAMA)
BAIKLAH, saya bermaksud mengumpulkan tulisan-tulisan berkenaan dengan Lampung Barat. Ada dua event yang mendorong saya melakukan ini. Pertama, Hari Ulang Tahun ke-23 Lampung Barat, 24 September 2016. Kedua, Pemilukada Lampung Barat 2017.

Yang terakhir, saya sebenarnya berharap ada "pertarungan gagasan" -- meminjam istilah Syarief Makhya -- mengenai bagaimana seharusnya membangun Bumi Sekala Brak dari para bakal calon bupati. Tapi, sikap pragmatisme dari banyak pihak memustahilkan hal tersebut.

Tapi, saya suka karena di luar "pertarungan politik", tetap ada suara-suara lain yang menghendaki Lampung Barat bisa bergerak maju dan meninggalkan ketertinggalannya yang dituangkan dalam bentuk puisi, cerpen, dan artikel/esai di berbagai tempat/media.