Jumat, 27 Mei 2016

Pengetahuan

Oleh Wandi Barboy
BUKU Bung Karno Penjambung Lidah Rakjat Indonesia (1966) karangan wartawati Amerika Serikat Cindy Adams, yang dialihbahasakan Major Abdul Bar Salim itu tertera sebaris kata dari Alkitab, tepatnya Surat Amsal Solaiman 16:22.

Dalam lembaran yang menguning seiring usia buku yang menua itu, Raja Sulaiman (Salomo, Kristen) menegaskan bahwa "Pengetahuan itu mendjadi suatu mata air selamat kepada orang jang mempunjai dia." Titik. Hanya sampai di situ.

Selasa, 24 Mei 2016

Menguping Celoteh Warga Negarabatin

Oleh Aris Kurniawan


Model diperani Astrid dan Putri.
HAMPIR setiap koran dan majalah memiliki kolom khusus. Pada koran harian biasanya muncul pada hari Minggu. Kolumnisnya kadang bukan bagian dari orang dalam koran bersangkutan. Harian Kompas misalnya, dulu punya kolom Asal Usul yang diisi secara bergantian oleh Ariel Heryanto dan Mohamad Sobary dan jauh sebelumnya oleh Mahbub Djunaidy—sekarang bernama Udar Rasa yang ditulis secara bergiliran oleh Bre Redana, Seno Gumira Ajidarma, dan Jean Couteau. Majalah Tempo punya kolom Catatan Pinggir dengan Goenawan Mohamad sebagai penulis tetapnya hingga sekarang. Kedaulatan Rakyat ada kolom Sketsa yang ditulis Umar Kayam. Suara Pembaruan punya kolom Cemplon yang ditulis Umar Nur Zain. Kolom khusus di Koran Jakarta penulisnya Arswendo Atmowiloto.

Lampung Post, sebuah koran terbesar di Lampung punya kolom Nuansa yang ditulis oleh -- salah satunya -- Udo Z Karzi (alias Zulkarnain Zubairi) yang kemudian dibukukan dengan judul Ke Negarabatin Mamak Kenut Kembali. Udo menulis kolom di harian tersebut sejak 2009 hingga 2015. Tampaknya tidak semua kolom yang ditulis Udo sepanjang rentang waktu tersebut disertakan di buku ini, mengingat di bawah judul tersebut diberi penjelasan Kolom Terpilih 2009-2015. Saya jelas tidak tahu judul-judul mana yang tidak terpilih dan terlewatkan serta bagaimana ia memilah dan memilih yang terbaik.

Rabu, 18 Mei 2016

Keisengan Mamak Kenut dalam Corak Kehidupan Berwajah Banyak

Oleh Hardi Hamzah


Data Buku
Judul: Ke Negarabatin Mamak Kenut Kembali
Penulis: Udo Z Karzi
Penerbit: Pustaka Labrak, Maret 2016
ISBN: 978-602-96731-8-0
Tebal: iv + 231 halaman

DENGAN bahasa yang sederhana, bahkan cenderung berkelakar dan mencibir blak-blakan, mungkin sekali penulis buku ini bermaksud mengajak kita untuk “mari membicarakan yang serius dengan keisengan”. Itu barangkali sebagian yang bisa kita tangkap dari buku Ke Negarabatin Mamak Kenut Kembali karya Udo Z Karzi.


Jumat, 13 Mei 2016

Mamak Kenut dan Abnormalitas Politik

Oleh Rahmatul Ummah



Data Buku:
Judul: Ke Negarabatin Mamak Kenut Kembali
Penulis: Udo Z. Karzi
Penerbit: Pustaka Labrak, Maret 2016
ISBN: 978-602-96731-8-0
Tebal: iv + 231 halaman

“Dalam masyarakat jejaring yang di dalamnya pengetahuan tidak lagi menjadi milik khas kaum tertentu, skema pengetahuan dan skema politik representatif terbukti tidak lagi cukup-diri. Ketidakcukupan (insufficiency) politik demokrasi representatif dalam memenuhi janji-janjinya telah menciptakan jalur demokrasi yang bergerak di luar norma kewajaran namun autentik dan mampu mempertahankan otonominya.” (Pierre Rosanvallon, Counter-Democracy, 274)

Selasa, 10 Mei 2016

Dosa Rara yang Tak Terlupakan

Judul: Dosa Rara yang Tak Terlupakan
Penulis: Andi Priyadi
Penerbit: Pustaka LaBRAK, Bandar Lampung
Cetakan: I, Mei 2016
ISBN: 978-602-74519-0-2
Tebal: 206 halamaan

Buku ini layak dibaca oleh generasi muda penerus bangsa. Tidak semua lingkungan itu baik. Tapi, bagaimana kita dalam keseharian dapat membentengi diri kita dengan akhlak dan iman yang mulia. Agama mengajarkan kita untuk mengikuti ajaran-Nya. Pengaruh pendidikan di lingkungan keluarga juga sangat mendasar untuk mendidik putra-putri kita dalam menatap masadepan yang lebih baik.
~ Ir Achmad Crisna Putra, MEP, Mantan Pj. Wali Kota Metro


Andi Priyadi

Penulis ini tinggal di Bandar Lampung. Profesi wartawan media online Lampungtoday.com. Ia juga owner/Pemimpin Redaksi media online Suryaandalas.com.

Ia menyelesaikan novel Dosa Rara yang Tak Terlupakan (2016) secara tak sengaja karena menulis bab awal (prolog) dipublis di Lampungtoday.com. Dalam hitungan kurang dari satu jam setelah dipublikasikan, pembaca mencapai hampir 2.000. Banyak yang suport, bilang bagus, menarik, dan penasaran meminta kelanjutannya, maka dibuatlah novel ini sekitar satu bulanan. Ini novel pertamanya. Facebook: Andi Celon, Surya Andalas.