Liwa, Lampung Barat (Antaranews Lampung) - Buku "Sepotong Surga di Kaki Pesagi" karya para pemenang dan terpilih dalam Lomba Menulis Pesona Lampung Barat segera diluncurkan dalam hajatan Jambore Literasi se-Lampung di Liwa, Lampung Barat, 2 Mei 2018.
Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus di Liwa, Senin (30/4), menyampaikan mengapresiasi buku yang diterbitkan Pustaka LaBRAK dan Forum Literasi Lampung Barat (FLLB) tersebut.
"Buku ini merupakan wujud dari penerapan nilai-nilai Beguai Jejama dalam berliterasi di Lampung Barat. FLLB menangkap dan mengisi ruang tersebut guna membatu pemerintah mewujudkan cita-cita bersama pendidikan hebat ala PM `Lambar Kabupaten Literasi`," kata Parosil.
Menurutnya lagi, untuk mempercepat proses ke arah itu, Pemkab Lampung Barat telah melahirkan Peraturan Bupati tentang Literasi yang kelak menjadi panduan dalam mewujudkan hal tersebut.
"Harapan saya, ke depan, dinas, legislatif, dan semua pihak terkait wajib menjadikan literasi sebagai agenda kerja. Kami memulai hal tersebut dengan pencanangan Lampung Barat Kabupaten Literasi dan menjadikan donasi buku sebagai agenda rutin bupati beserta jajaran," ujarnya lagi.
Menurut Bupati Parosil, saat ini buah dari penerapan nilai-nilai Beguai Jejama dalam berliterasi mulai terlihat, seperti berkembang wacana dan hidup diskusi mengenai literasi pada tatanan rakyat, muncul berbagai macam kelembagaan literasi (komunitas, organisasi, dan lain-lain), pelaksanaan berbagai acara/kegiatan literasi, dan peresmian fasilitas atau taman baca di sejumlah tempat menjadi bukti nyata dialektika kemajuan literasi Lampung Barat.
Sastrawan Udo Z Karzi menjelaskan, Buku Sepotong Surga di Kaki Pesagi yang ia sunting berasal dari Lomba Menulis Pesona Lampung Barat yang diselenggarakan FLLB yang dimenangkan Christian Heru Cahyo Saputro dengan karyanya, Serpihan Surga di Bumi Beguai Jejama.
Pemenang kedua direbut Mahdalena dengan judul karya Koralaba Menembus Asa. Lalu, Ande Larista Simatupang dengan judul karya The Name is Hamtebiu Not `Hantu` biu menjadi juara ketiga. Sedangkan juara harapan 1, 2, dan 3 secara berurut diraih oleh Renzi Saputra dengan karya Nyambai: Seni Pertunjukan Kerakyatan di Bumi Sekala Brak, Asis Budi Santoso dengan Menggagas Konsep Agrowisata Lampung Barat, dan Eni Muslihah dengan karya Senja di Kebun Raya Liwa hingga Nyeruput Kopi Luwak.
"Enam pemenang ini kemudian ditambah dengan 20 karya terpilih yang dihimpun dalam buku ini. Meskipun tulisan tak bisa menggambarkan seluruh realitas keindahan Bumi Sekala Brak, paling tidak dengan membaca buku ini bisa memberikan gambaran yang lebih baik tentang pesona `surga` bernama Lampung Barat," ujarnya pula.
Memang, kata penulis kelahiran Liwa ini, banyak juga yang luput dari bahasan dalam buku ini, misalnya, Gunung Pesagi (ada juga yang menyebutnya Bukit Pesagi). Gunung tertinggi di Lampung yaitu 2.262 meter dari permukaan laut (mdpl) yang sejatinya menjadi salah satu ikon Lampung Barat, masih menyimpan kisah dan misteri.
Menurut dia, Liwa, ibu kota Lampung Barat layak menjadi pintu gerbang saat hendak menelusuri sekujur wilayah Bumi Beguai Jejama, juga menyimpan banyak legenda dan kenangan.
Begitu juga, kata dia, beberapa situs dan prasasti peninggalan purbakala, misalnya Prasasti Hujung Langit, Prasasti Tanjung Raya I, Prasasti Tanjung Raya II, Situs Batubrak, Situs Istana Tapaksiring, dan lain-lainnya yang masih perlu diungkap lebih dalam lagi.
Ketua FLLB Donna Sorenty Moza menjelaskan, sejalan dengan tekad Bupati Parosil Mabsus untuk mewujudkan Lampung Barat sebagai Kabupaten Literasi terus bergiat menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mendorong perwujudan cita-cita tersebut, di antaranya menyelenggarakan kegiatan literasi, donor buku, Pekan Literasi Lambar, Lomba Menulis Pesona Lambar, dan penerbitan buku ini.
"Buku Sepotong Surga di Kaki Pesagi akan kami launching hari kedua Jambore Literasi se-Lampung di GOR Ajisaka, Liwa, 2 Mei nanti," ujarnya pula.
Kabupaten Literasi
Dalam acara Jembore Literasi se-Lampung yang diselenggarakan di Bumi Perkemahan Kubuperahu dan GOR Aji Saka, Liwa, Lampung Barat, 1-2 Mei nanti, akan dilakukan pencanangan Lampung Barat sebagai Kabupaten Literasi.
Hari pertama, Selasa, 1 Mei pukul 09.00-12.00 WIB diselenggarakan bazar dan donasi buku, dialog asyik dan doa bersama calon alumni SMP dan SMA se-Lampung Barat, dan lomba mewarnai di GOR Aji Saka.
Lalu, pukul 16.30-22.00 WIB Jambore Literasi Lampung di Bumi Perkemahan Kubu Perahu dalam bentuk temu komunitas, sharing literasik, diskusi literasik, dan lain-lain.
Pengisi acara jambore ini adalah Parosil Mabsus (Bupati Lampung Barat), Ahmadi Sumaryanto (anggota DPRD Lampung), Udo Z Karzi (budayawan), Nirwan Ahmad Arsuka (Pustaka Bergerak Indonesia), Isbedy Stiawan ZS (sastrawan), Firman Venayaksa (Motor Pustaka), Sugeng Hariyono (Motor Pustaka), Eni Amalia (Ketua Forum Literasi Lampung), Partinia (Bunda Literasi Lampung Barat), Yusmalasari A Dhuarsa (Putri Buku Indonesia), dan Zonizar (Komunitas Tanggamus Membaca).
Hari kedua, 2 Mei pukul 08.00-12.00 WIB bazar buku dan talkshow literasi dengan pembicara Parosil Mabsus (Bupati Lampung Barat), Ester Indahyani Yusuf (penulis, peraih penghargaan Yap Thiam Hien Award 2001), Udo Z Karzi (budayawan), Nirwan Ahmad Arsuka (Pustaka Bergerak Indonesia), Eni Amalia (Ketua Forum Literasi Lampung), dan Yusmalasari A Dhuarsa (Putri Buku Indonesia).
Pada pukul 13.00-15.00 WIB acara puncak Pencanangan Lampung Barat sebagai Kabupaten Literasi dengan rangkaian acara Tari Sembah Batin, penampilan Kaaret Literasi, pengukuhan Duta Literasi Lampung Barat, pengukuhan Tim Literasi Lampung Barat, dan penyerahan hadiah berbagai lomba.
Pukul 15.00-15.30 WIB pencanangan Lampung Barat Kabupaten Literasi dengan rangkaian acara penyerahan simbol literasi kepada Relawan Bergerak Literasi Lampung Barat, pembagian Peraturan Bupati Literasi, launching Buku Sepotong Surga di Kaki Pesagi, dan donasi buku.
Pukul 15.30-16.00 WIB peresmian Lamban Baca Komunitas Literasi Liwa; 16.00-16.30 WIB penanaman pohon di Taman Literasi Kebun Raya Liwa; 16.30-17.00 WIB pengumuman pemenang berbagai lomba, bedah buku, doorprize, dan lain-lain.
Pewarta: Jurnalis Warga
Editor: Budisantoso Budiman
Sumber: Antaranews Lampung, Senin, 30 April 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar