Minggu, 17 Januari 2016

Mencari Jejak Masa Lalu Lampung: Lampung Tumbai 2014 (Edisi Kedua)

Judul: Mencari Jejak Masa Lalu Lampung: Lampung Tumbai 2014
Penulis: Frieda Amran
Penerbit: Pustaka LaBRAK, Bandar Lampung
Cetakan: Edisi Kedua, Cetakan I, Januari 2016
ISBN: 9786029673142
Tebal: xviii + 208 halaman

Persoalan bahasa menjadi kendala utama yang mematahkan semangat mahasiswa dan peneliti untuk tidak menggunakan pendekatan sejarah yang memanfaatkan sumber-sumber tertulis berbahasa Belanda. Mengetahui problem utama keterbatasan dalam penguasaan bahasa sumber itulah, seorang antropolog yang menyejarah, Frieda Amran, mempunyai ide cemerlang. Sebagai seorang yang pernah menjadi mahasiswa Pascasarjana Jurusan Antropologi di Universitas Leiden, pernah menggunakan pendekatan sejarah untuk objek studinya di bidang Antropologi dan tinggal di negeri Belanda, ia memahami  betul keterbatasan-keterbatasan tersebut.


Sumber-sumber tertulis tentang Lampung begitu kaya dan tampaknya belum diolah dengan baik. Misalnya saja informasi mengenai mitos dan asal-usul nama Lampung dan orang Lampung. Sumber-sumber informasi untuk satu tema ini saja dapat membangkitkan pertanyaan-pertanyaan kritis tidak saja tentang asal-usul dan mitosnya, tetapi juga mengenai sejarah pembentukan marga, suku, kampung dan persebarannya  dalam pola geografi yang berbeda, di pedalaman dan di pantai. Pertanyaan-pertanyaan lanjut, misalnya tentang sejarah pembentukan kampung, sejarah demografi Lampung, termasuk pola migrasi dari satu periode ke periode lain. Lampung adalah wilayah transmigran Jawa yang telah dirancang Belanda pada awal abad ke-20.

Artikel-artikel dalam buku Mencari Jejak Masa Lalu Lampung ini ditulis berdasarkan tulisan-tulisan para ilmuwan, pegawai pemerintahan Hindia- Belanda dan penjelajah Inggris dan Belanda di abad ke-19 mengenai Lampung. Sebagian besar artikel itu ditulis dalam bahasa Belanda kuno. Hanya satu artikel (dari tangan Kapt. Jackson) yang ditulis dalam bahasa Inggris. Asyiknya artikel-artikel ‘Lampung Tumbai’ bukanlah merupakan terjemahan.  Struktur kalimat dan gaya tulis bahasa Belanda kuno teramat panjang dan berbelit-belit sudah diramu sedemikian rupa oleh penulisnya menjadi sajian yang menarik tanpa kehilangan esensinya.

2 komentar:

  1. Selamat Siang,
    saya berniat sekali memiliki buku ini. bagaimana cara mendapatkannya. mohon info. terima kasih.

    BalasHapus
  2. Siang, apakah buku ini masih Ada??

    BalasHapus