Kamis, 22 September 2016

Tinjauan Kritis Reklamasi Teluk Lampung


Judul: Tinjauan Kritis Reklamasi Teluk Lampung
Editor: Udo Z Karzi
Penulis: Ali Rukman, Ansori, Bambang Suryadi, Dedy Hermawan, Devi Arnita, Faruk Rahman,  Guntur Subing, H.S. Tisnanta, Iwan Nurdin, Hendrik Adiansyah, Alian Setiadi, Muchlas, Reynaldo Sitanggang, Wahrul Fauzi Silalahi, Wiyadi, Yusdiyanto
Penerbit: Pustaka LaBRAK dan Kopi Institute
Cetakan: I, September 2016
ISBN: 978-602-74519-1-9
Tebal: 14 cm x 21 cm

Kota Bandar Lampung -- dulu bernama Kotamadya Tanjungkarang Telukbetung karena terbentuk dari dua kota kembar Tanjungkarang dan Telukbetung -- sesungguhnya perpaduan wilayah yang asyik: laut-pantai dan bukit-ngarai. Sebuah kota yang eksotis sebenarnya. IHarmoni alam yang luar biasa ini yang dianugerahkan Yang Maha Pencipta kepada Kota Tapis Berseri.

***

Lama menghilang, tiba-tiba menyeruak lagi kisah lara tentang reklamasi. Kita pun kembali berpolemik.


Menelusuri lebih jauh ke belakang, yang namanya reklamasi, penimbunan laut atau yang dicanggihkan dengan nama water front city, sebenarnya umurnya cukup tua juga di Kota Tapis Berseri; sejak 1980-an.

Dengan mengkaji wilayah Kota Bandar Lampung atau Provinsi Lampung secara keseluruhan, kita bertanya-tanya seberapa mendesakkah reklamasi dilakukan di Teluk Lampung. Melihat dampak negatifnya dan proses perizinan yang cacat hukum, tak sedikit yang menentang keras kebijakan ini.

***

Masalah inilah yang "diperdebatkan" 16 penulis dari kalangan akademisi, legislatif, praktisi hukum, dan aktivis dalam buku sederhana ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar