BANDAR LAMPUNG (Lampost): Buku Amanat Telah Saya Sampaikan karya Anggota Komisi V DPR asal Lampung Abdul Hakim diluncurkan hari ini, Kamis (12-8).
Peluncuran buku tersebut akan diselenggarakan di Bukit Randu, pukul 16.00, yang kemudian diteruskan dengan buka puasa bersama.
Menurut Abdul Hakim, buku setebal 148 halaman tersebut dibuatnya sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik mengenai apa yang telah, sedang, dan akan dikatakan dalam berbagai kesempatan, baik itu dalam situasi formal maupun tidak formal.
Sebagai seorang anggota Dewan, kata Abdul, dirinya dituntut untuk terus berbicara tanpa melupakan rasionalitas yang berdasarkan fakta dan data. Sebab, apa yang keluar dari mulut seorang anggota Dewan adalah representasi dari aspirasi rakyat yang diwakilinya.
"Apa yang telah saya lontarkan dalam berbagai kesempatan dalam bentuk pemikiran yang terserak itu kan cukup berarti jika disatukan dalam sebentuk buku," kata Abdul Hakim mengenai karyanya yang diterbitkan atas kerja sama Pustaka Labrak dan BE Press tersebut.
Sementara itu, penerbit sekaligus editor Udo Z. Karzi mengatakan buku Amanat Telah Saya Sampaikan tersebut bisa merupakan sebentuk komunikasi dari seorang wakil rakyat kepada masyarakat (konstituen)-nya.
"Kalau ada pertanyaan apa saja yang telah dilakukan selama duduk di kursi DPR, sedikit banyak dari buku ini penulis telah menjelaskan," kata dia.
Buku ini berbicara tentang rangkaian pemikiran Abdul Hakim terkait dengan posisinya di Komisi V DPR. Komisi ini mempunyai ruang lingkup Perhubungan, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pembangunan Perdesaan dan Kawasan Tertinggal, serta Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. (MG13/K-1)
Sumber: Lampung Post, Kamis, 12 Agustus 2010
Peluncuran buku tersebut akan diselenggarakan di Bukit Randu, pukul 16.00, yang kemudian diteruskan dengan buka puasa bersama.
Menurut Abdul Hakim, buku setebal 148 halaman tersebut dibuatnya sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik mengenai apa yang telah, sedang, dan akan dikatakan dalam berbagai kesempatan, baik itu dalam situasi formal maupun tidak formal.
Sebagai seorang anggota Dewan, kata Abdul, dirinya dituntut untuk terus berbicara tanpa melupakan rasionalitas yang berdasarkan fakta dan data. Sebab, apa yang keluar dari mulut seorang anggota Dewan adalah representasi dari aspirasi rakyat yang diwakilinya.
"Apa yang telah saya lontarkan dalam berbagai kesempatan dalam bentuk pemikiran yang terserak itu kan cukup berarti jika disatukan dalam sebentuk buku," kata Abdul Hakim mengenai karyanya yang diterbitkan atas kerja sama Pustaka Labrak dan BE Press tersebut.
Sementara itu, penerbit sekaligus editor Udo Z. Karzi mengatakan buku Amanat Telah Saya Sampaikan tersebut bisa merupakan sebentuk komunikasi dari seorang wakil rakyat kepada masyarakat (konstituen)-nya.
"Kalau ada pertanyaan apa saja yang telah dilakukan selama duduk di kursi DPR, sedikit banyak dari buku ini penulis telah menjelaskan," kata dia.
Buku ini berbicara tentang rangkaian pemikiran Abdul Hakim terkait dengan posisinya di Komisi V DPR. Komisi ini mempunyai ruang lingkup Perhubungan, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pembangunan Perdesaan dan Kawasan Tertinggal, serta Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. (MG13/K-1)
Sumber: Lampung Post, Kamis, 12 Agustus 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar