Oleh
Aris Kurniawan
|
Model diperani Astrid dan Putri. |
HAMPIR setiap koran dan majalah memiliki kolom khusus. Pada koran harian biasanya muncul pada hari Minggu. Kolumnisnya kadang bukan bagian dari orang dalam koran bersangkutan. Harian
Kompas misalnya, dulu punya kolom
Asal Usul yang diisi secara bergantian oleh Ariel Heryanto dan Mohamad Sobary dan jauh sebelumnya oleh Mahbub Djunaidy—sekarang bernama Udar Rasa yang ditulis secara bergiliran oleh Bre Redana, Seno Gumira Ajidarma, dan Jean Couteau. Majalah
Tempo punya kolom Catatan Pinggir dengan Goenawan Mohamad sebagai penulis tetapnya hingga sekarang.
Kedaulatan Rakyat ada kolom Sketsa yang ditulis Umar Kayam.
Suara Pembaruan punya kolom Cemplon yang ditulis Umar Nur Zain. Kolom khusus di
Koran Jakarta penulisnya Arswendo Atmowiloto.
Lampung Post, sebuah koran terbesar di Lampung punya kolom Nuansa yang ditulis oleh -- salah satunya -- Udo Z Karzi (alias Zulkarnain Zubairi) yang kemudian dibukukan dengan judul
Ke Negarabatin Mamak Kenut Kembali. Udo menulis kolom di harian tersebut sejak 2009 hingga 2015. Tampaknya tidak semua kolom yang ditulis Udo sepanjang rentang waktu tersebut disertakan di buku ini, mengingat di bawah judul tersebut diberi penjelasan Kolom Terpilih 2009-2015. Saya jelas tidak tahu judul-judul mana yang tidak terpilih dan terlewatkan serta bagaimana ia memilah dan memilih yang terbaik.