Kamis, 06 Agustus 2015

Iswadi Pratama

Lahir di Tanjungkarang, Lampung, 8 April 1971. Ia pernah menjadi redaktur budaya Surat Kabar Umum Sumatera Post dan Harian Lampung Post sebelum memutuskan berkesenian secara total. Aktif sebagai aktor, penulis naskah, dan sutradara bersama grup teaternya, Teater Satu Lampung. Dengan sastra dan teater, ia diundang ke berbagai belahan Tanah Air dan luar negeri.  Beberapa naskah teaternya: Ruang Sekarat, Rampok, Ikhau, Nak, Menunggu Saat Makan, Dongeng tentang Air, Aruk Gugat, dan Nostalgia Sebuah Kota. Bukunya: Belajar Mencintai Tuhan (kumpulan sajak bersama Ahmad Yulden Erwin dan Panji Utama, 1992):  Gema Secuil Batu (kumpulan sajak, 2008), Akting Berdasarkan Sistem Stanislavski, Sebuah Pengantar (bersama Ari Pahala Hutabarat, 2012), dan Harakah Haru (kumpulan sajak, 2015)

Kontributor untuk:
* Rumah Berwarna Kunyit' (2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar