Oleh Rahmatul Ummah
RIBUAN manusia memadati jalan utama Pekon Gunungterang, Kecamatan Airhitam, Lampung Barat. Para pengunjung tersebut sengaja datang untuk menikmati kopi Lampung Barat dalam sebuah Festival Ngupi Pai (Minum Kopi Dulu).
Pekon Gunungterang sendiri adalah basis penghasil kopi terbesar di Lampung, selain Pekon Rigisjaya yang ada di Lampung Barat, Provinsi Lampung.
Sabtu, 06 Juli 2019
Ngupi Pai: Sesobek Kecil Ulun Lampung
Judul: Ngupi Pai: Sesobek Kecil Ulun Lampung
Penulis: Zulkarnain Zubairi
Penerbit: Pustaka LaBRAK
Cetakan: I, Juli 2019
ISBN: 978-602-53155-6-5
Tebal: xvi + 165 hlm
NgupiI pai. Ini bukan gaya hidup yang baru.
Sebab, sedari doeloe orang Lampung memang lekat tradisi dengan kopi,
mulai dari menanam, memanen, mengolah, menjual, termasuk menikmatinya.
.......
Ngupi pai, dengan begitu, urusan seruwet apa
bisa terurai menjadi lebih terang. Ngupi pai, dengan itu, kita menjadi
cerdas menyelesaikan berbagai masalah yang silih berganti datang menerpa. Ngupi pai, dengan demikian,
kita akan lebih serius dan fokus bekerja demi masa depan yang membentang,
menjanjikan kedamaian, keindahan, dan kemegahan. Ngupi pai, dengannya,
kita bisa menikmati hidup dan kehidupan yang terasa penuh dengan kebaikan dan
kebajikan, sehingga kita tak merasa dunia ini hanya berisi orang-orang jahat,
picik, iri-dengki, dan penyimpan dendam tak berkesudahan.
Tidak! Sebab, dengan ngupi
pai, kita bisa membersihkan jiwa, hati, dan nurani kita yang terkontaminasi
berbagai bentuk keburukan. Sebab, dengan ngupi pai; hasrat, niat, dan
itikad bisa kita timbang-timbang lagi agar apa pun yang keluar dari kita, baik
lisan, tulisan maupun tindakan bisa memberikan kemanfaatan bagi khalayak.
…..
Ngupi
Pai: Sesobek Kecil Ulun Lampung ini menghimpun 101 kolom Zulkarnain Zubairi
yang tercecer dalam rentang 2010—2019 melengkapi dua buku sebelumnya: Mamak
Kenut: Orang Lampung Punya Celoteh (2012) dan Ke Negarabatin Mamak Kenut
Kembali (2016).
Langganan:
Postingan (Atom)