Rabu, 02 Juli 2025

Darah dan Sejarah

 Oleh Doddi Ahmad Fauji

 


SAYA menerima buku kumpulan puisi Udo Z Karzi, kawan sebaya dalam bidang sastra dan jurnalistik yang berhidmat di Lampung. Bukunya diberi juluk Kesibukan Membuat Sejarah – 100 Sajak (1987-2025), di dalamnya terdiri dari tiga parsial, yaitu ‘Tilas Perjalanan’ yang terdiri dari 35 judul puisi, ‘Tilas Muasal’ terdiri dari 32 judul puisi, dan ‘Tilas Negeri’ terdiri dari 33 judul puisi. Saya cermati dari awal hingga akhir isi buku ... halaman ini.

Hal yang membuat saya iri dan tak mungkin dapat ditandingi dari Udo adalah perkenalannya dengan dunia Sastra yang sudah terjalin lebih dini dari saya. Di masa SMP Udo sudah menulis cerita fiksi (prosa) tapi belum karib dengan genre puisi. Pada saat itu, saya masih membenci pelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang oleh guru, dipaksa untuk menghapal nama-nama sastrawan dan karyanya, termasuk periodisasi sastra Indonesia.

Sabtu, 28 Juni 2025

Puisi-puisi tidak Menuntut, tapi Menyentuh Luka

Oleh Erina Pane




TIDAKLAH mudah memberi catatan rangkaian 100 puisi dalam Kesibukan Membuat Sejarah yang bernas karya sahabat saya ini. Buku puisi ini terbagi dalam tiga bagian: Tilas Perjalanan, Tilas Muasal, dan Tilas Negeri. Tapi, saya lebih suka menyebut semua puisi dalam buku ini sebagai tilas perjalanan panjang dari penyairnya sejak lahir, sekolah, kuliah bekerja hingga melewati usai setengah abad lebih, meskipun linimasa puisi yang tertera tahun 1987 yang paling lama dan tahun 2025 yang paling baru.

Eh iya, sahabat saya ini ternyata baru berulang tahun ke-55 tanggal 12 Juni lalu. Walaupun sudah telat, saya mengucapkan, “Selamat milad ke-55, Zul.“