Oleh Doddi Ahmad Fauji
SAYA menerima buku kumpulan puisi Udo Z Karzi, kawan sebaya dalam bidang sastra dan jurnalistik yang berhidmat di Lampung. Bukunya diberi juluk Kesibukan Membuat Sejarah – 100 Sajak (1987-2025), di dalamnya terdiri dari tiga parsial, yaitu ‘Tilas Perjalanan’ yang terdiri dari 35 judul puisi, ‘Tilas Muasal’ terdiri dari 32 judul puisi, dan ‘Tilas Negeri’ terdiri dari 33 judul puisi. Saya cermati dari awal hingga akhir isi buku ... halaman ini.
Hal yang membuat saya iri dan tak mungkin dapat ditandingi dari Udo adalah
perkenalannya dengan dunia Sastra yang sudah terjalin lebih dini dari saya. Di
masa SMP Udo sudah menulis cerita fiksi (prosa) tapi belum karib dengan genre
puisi. Pada saat itu, saya masih membenci pelajaran bahasa dan sastra Indonesia
yang oleh guru, dipaksa untuk menghapal nama-nama sastrawan dan karyanya,
termasuk periodisasi sastra Indonesia.